-->
Sumedang Tandang, itulah kata pertama yang aku temui di kota yang terkenal dengan Tahu Sumedang yang penuh penasaran oleh orang – orang yang mencicipinya. Yummy, enak banget rasanya makan Tahu Sumedang dengan Sambal dan Lontong.
Aku berangkat pada pukul 15.00 di hari Rabu tanggal 24 Juni dan sampai di kota Tandang ini sekitar pukul 09.00-an di hari Kamis tanggal 25 Juni. Aku dan mamaku berhenti di sebuah bunderan yang terletak di Sumedang. Dengan tulang ekor yang hampir patah gara – gara duduk terlalu lama, akhirnya kami memanggil seorang tukang becak yang umurnya mungkin udah berkepala enam. Mamaku bertanya pada tukang becak dengan bahasa Sunda, berapa ongkosnya. Yah, seperti biasa orang Jawa ke wilayah yang banyak orang Sunda, bakal agak – agak enggak ngerti artinya. Tapi sebenarnya, ada beberapa kata dari bahasa Sunda itu ada di bahasa Jawa. Habis manggil tukang becak, pergi menuju Rumah Nenek dan dengan seluruh kekuatan tukang becak akhirnya kami sampai juga. Biasanya, kalau anak kecil ke Rumah Nenek pasti senang banget, tapi kalau aku biasa – biasa aja dan hampir enggak kerasan di sana. Tapi aku coba untuk dikerasankan, soalnya mau enggak mau itulah pilihanku dalam liburan kali ini.
Tiap hari penuh dengan nonton televisi di sana. Kalau di Rumah Nenekku ada sebuah peraturan PENTING dalam MENONTON TV yaitu TIDAK BOLEH MEMINDAH – MINDAH CHANNEL YANG SUDAH DITENTUKAN KAKEKKU ATAU NENEKKU. Padahal kalau di rumah aku hobi banget mindah – mindah Channel, hahaha, hobi yang enggak boleh ditiru, ntar tvnya rusak. Akhirnya aku menerima dengan lapang dada, tetapi pada saat Kakek atau Nenekku enggak ada, aku mindahin channelnya, hehehehe…
Tapi pengalaman buruk terjadi saat aku pindah – pindah channel. Pas itu aku iseng - iseng mau kecilin volumenya. Tapi pas itu aku menggunakan remote yang salah, akhirnya channel yang aku inginkan enggak ada gambarnya. Hanya semut – semut putih dan hitam menghiasi layar televisi. “Aduh gimana nih?” kataku di dalam hati. “Hayo, nanti dimarahin Abah*. Makanya tangannya jangan usil, toh!” kata mamaku. *(Abah adalah panggilan untuk kakekku) Aku pun berusaha untuk memebenarkan menjadi seperti semula. Pas itu Abah lagi pergi potong rambut. Waduh, untuk menghilangkan jejak aku matikan televisinya dan katanya Mama biarin Adhil(Saudara Sepupuku) yang benerin. Abah akhirnya pulang. Waduh, gawat!!! Hal yang aku pikirkan dalam otakku, jangan sampai Abah memperhatikan ke tv. Abah pun memanggilku dan bertanya padaku “Ais, suka baca buku?”. “Suka, bah” jawabku. “Ini Abah punya buku, tapi bahasa Inggris. Ini baca!” kata Abah. “Bisa bahasa Inggris kan?” tanya Abah. “Bisa sedikit – sedikit” jawabku. Aku dipinjamkan dua buku novel(mungkin) yang salah satunya karangan Aghata Christie. Akhirnya setelah aku baca beberapa, bikin otakku jadi enggak karuan. Abah pun memperhatikan televisi yang mati dan menyalakannya. “Kenapa tvnya dimatikan?” tanya Abah. Akhirnya muncullah layar televisi yang dipenuhi oleh semut hitam dan putih. “Waduh” kataku dalam hati. Setelah Abah mencoba memeperbaikinya dan aku membantunya sedikit walau aku tak ada hasil. Akhirnya Abah berkata “Ah, Abah enggak bisa”. Terus datanglah mamaku dari kamar mandi, akhirnya dengan bantuan mamaku, Alhamdulillah televisi pun penuh dengan warna. Hampir aja aku dimarahin. Bagi pembaca blognya Eyes, tolong jangan tiru sikapku yang memang anak – anak dan manusia yang penuh dosa ini, ya…
Akhirnya aku insyaf enggak mindah – mindah channel di Rumah Nenek, tapi aku pada beberapa hari setelahnya aku sedikit mindah – mindah channel (Cuma sedikit lho!). Di Sumedang aku nonton sebuah acara kuis mengisi lirik – lirik pada lagu dengan baik di suatu stasiun televisi swasta yang udah ditentukan oleh Nenek dan Kakekku. Acara ini dipresenteri oleh Choky Sitohang, aku suka banget acara itu. Because, I Like all About Music. Entah, kuis tentang lirik – lirik lagu, konser musik dan acara berbau musik. Terutama juga, pembawaan Kak Choky dalam membawakan acara, rasanya acara itu hidup banget kalau dibawakan oleh Kak Choky(Menurutku begitu). Rasanya aku ingin ikut kuis itu, karena sekarang dalam rangka liburan, acara tersebut dibuat untuk anak – anak berumur 8 – 16 tahun pas liburan kali ini. Tapi sayangnya, keterbatasan waktuku dan takut enggak dibolehin ortu menjadi alasan aku untuk memendam keinginan itu karena aku harus belajar untuk menghadapi kelas 9 dan mengurus persiapan MOS oleh teman – teman OSIS dan persiapan Upacara Bendera hari Senin.
1 komentar:
Selamat bikin rujak lagi
Posting Komentar